Rabu, 30 Januari 2013

etiket makan dimeja makan

Berikut ini beberapa tips adab atau tata cara di meja makan yang perlu kita ketahui;
~ Tutup mulut ketika batuk atau bersin.
~ Jangan menimbulkan suara ketika memakan sup.
~ Berbicara dengan suara yang rendah.
~ Letakkan garpu di sebelah kiri dan sendok di sebelah kanan bersama-sama di arah jam tiga di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
~ Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
~ Jangan menimbulkan suara ketika mengunyah makanan.
~ Jangan lupa untuk selalu mengatakan “tolong” dan “terima kasih” setiap kali meminta bantuan.
~ Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
~ Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
~ Makan dengan mulut yang tertutup ketika mengunyah makanan.
~ Napkin yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut jika kotor.

ETIKET WAKTU MAKAN



Etiket saat makan sering sekali banyak dilalaikan oleh orang-orang , khususnya orang Indonesia. Semua itu mempunyai aturan. Aturan-sturan itu bukan saja menjadikan suasana makanan lebih menyenangkan, tetrapi juga supaya orang-orang itu hidup lebih beradab. Banyak hal-hal yang harus dibuat pada waktu makan, tetapi ada juga larangan yang harus diperhatikan.

   1.      Serbet
Setelah duduk, masing-masing boleh mengambil serbet dari atas meja dan meletakkan di atas paha. Jangan sekali-kali serbet disangkutkan pada ikt pinggang atau ke celah-celah kancing kemeja.

   2.      Pada waktu mengunyah makanan mulut tidak terbuka.
Banyak orang membuka mulut pada waktu mengunyah makanan, sehingga orang lain dapat melihat makan yang sudah setengah hancur dalam mulutnya.  Ini dapat mengganggu selera makan orang lain. Seboleh-bolehnya gigi pun tidak terlihat pada waktu mengunyahmakanan. Ini dapat dilatih dan dibiasakan.
Hal ini tidak sukar dilakukan, asal masing-masing membiasakan diri. Sehingga pada waktu makan bersama orang lain. Kebiasaan makan yang teratur yang teratur akan dipraktekkan secara otomatis.

   3.      Pada waktu mengunyah makanan jangan terdengar mencepak atau mengecap.
Jika makan bersama-sam dengan orang lain, bunyi mulut yang sedang mengunyah itu dapa mengganggu suasana makan. Biasanya mulut yang terbuka pada waktu mengunyahlah yang menimblkan bunyi. Usahakan pada waktu makan, tidak terdengar bunyi mulut cap-cap.

   4.      Sendok dan garpu tidak menyentuh gigi.
Pada waktu makan, masing-masing harus berusaha supaya garpu, sendok tidak menyentuh gigi. Ini berarti bahwa pada waktu makanan dimasukkan kedalam mulut dengan garbu atau sendok, bukanlah gigi yang mengabil makanan dari sendokatau garpu , melainkan bibir. Gigi dimasukkan agak kedalam dan bibir dimajukan mengambil makanan dari garpu atau sendok. Seboleh-bolehnya sendok tersebut tidak menyentuh gigi pada waktu makan.

   5.      Sendok, garpu, pisau, dan piring tidak saling menyentuh.
Ada orang dengan sengaja membanting-banting sendoknya dengan garpu, supaya makanan-makanan yang melekat di celahcelah garpu keluar. Itu tidak baik.

   6.      Pada waktu minum, jangan menghirup minuman sampai berbunyi.
Banyak orang tidak sadar akan kelalaian ini. Pada waktu mereka minum, sengaja menghirup air dari gelas dengan cara yang sangat lucu, sampai-sampai orang lainpun turut memperhatikannya. Pada waktu minum jangan menimbulkan bunyi seperti mesin penyedot air.

   7.      Jangan berbicara pada waktu mulut penuh makanan.
Jika seseorang teman mengajukan pertanyaan, kita boleh menjawab sesudah makanan ditelan. Sesudahmenjawab pertanyaan, baru mengisi mulut lagi. Harus diusahakan, supaya pada waktu bicara, mulut tidak penuh makanan. Karena sangat menggelikan jika orang mulutnya penuh, berbicara kepada orang lain. Tidak mustahil yang orang lain melihat makanan-makanan yang menjijikkan di dalam mulut. Mungkin juga makanan dalam mulut itu terhambur keluar pada waktu bicara.

   8.      Jangan terlalu bersandar kepada kursi atau meja makan.
Orang yang bersandar kepada kursi waktu makan tidaklah sopan. Seakan-akan ia sedang sakit. Pula tidak baik terlalu tunduk, sehingga bertongkatkan meja makan. Ini tidak menurut etiket makan.
Duduklah dengan tegak, tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan meja. Sehingga pada waktu mengambil makanan dari piring dan memasukkan kedalam mulut tidak terlalu canggung.

   9.      Jangan tertawa terlalu keras.
Pada waktu makan, harus diusahakan supaya suasana makan menyenangkan. Hal-hal yang dapat menimbulkan perdebatan jangan di bicarakan pada waktu makan.
Ada orang karena terlalu gembira, tertawa terbahak-bahak, sehingga mengganggu ketertiban makan. Ini dapat menurunkan martabat seseorang karena disangka tidak mengetahui sopan-santun. Seorang yang tertawa terbahak-bahak, tidak mustahil yang ludahnya atau makanan terhambur keluar dari mulutnya, dan kena orang lain.

   10.  Jangan mengambil makanan dari tempat yang jauh.
Jika memerlukan makanan yang agak jauh dari tempat kita, kita boleh minta tolong kepada orang yang lebih deksat kepada makanan itu. Itu tidak melanggar sopan santun. Tetapi jangan mengambil makanan dari kiri, kanan dan dari depan, yang memungkinkan tersentuhnya tangan orang lain atau piring orang lain. Itu dapat menyinggung perasaan ornag yang juga makan bersama-sama.

   11.  Tusuk gigi.

Biasanya sesudah habis makan, nyonya rumah menyuguhkan tusuk gigi. Masing-masing boleh mengambil tusuk gigi tersebut, dan menggunakannya. Dalam menggunakan tusuk gigi ada aturannya. Jika tangan kanan yang memegang tusuk gigi, biasanya tangan kiri menutup mulut dari sebelah supaya gigi tid

Rabu, 16 Januari 2013

etiket perjamuan makan



Etiket jamuan makan merupakan salah satu aspek kecil dari sekian banyak etiket yang perlu mendapatkan perhatian setiap orang yang sadar bahwa ia hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik dan hidup dalam masa transformasi masyarakat yang terus berjalan.
Perubahan-perubahan dalam semua kehidupan akibat modernisasi menuntut setiap orang untuk dapat menyesuaikan jika ia ingin sukses dalam hidupnya.
Jadi etiket ini merupakan salah satu kunci yang membukakan pintu bagi orang yang ingin memasuki masyarakat luas yang bersifat nasional dan berwawasan global..
  1. Macam-macam jamuan makan
Pada saat ini jamuan makan yang populer  di laksanakan oleh masyarakat luas adalah:
-Coffee morning morning tea, dilaksanakan pukul : 10.00-12.00 .
-Luncheon,dilaksanakan pukul: 13.00-15.00 .
-Tea party,dilaksanakan pukul: 16.00-17.30 .
-Cooktails reception,dilaksanakan pukul: 18.00-20.00 .
-Dinner, dilaksanakan pukul: 20.00- ke atas.

Umumnya ada 2 macam jamuan makan yang sering kita jumpai, yaitu :   
  1. A.    Prasmanan,
Sikap-sikap yang harus diperhatikan untuk jamuan makan model prasmanan ialah:
  • Ambillah hidangan secukupnya tahap demi tahap Jangan sekali-kali menumpuk seluruh hidangan sehingga terlihat piring     penuh, lebih baik sedikit sedikit kemudian ambil lagi menu yang lain.
  • Menikmati hidangan sedikit mundur dari meja, untuk memberi      kesempatan tamu lain mengambil hidangan
  • Jangan menyisakan makan yang telah diambil
  •  jangan meletakkan piring/gelas kotor pada meja hidangan
  •  harus antri, sehingga tidak terkesan berebutan.

  1. B.    Makan bersama

Jenis jamuan makan ini terkesan lebih formal dan banyak hal hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1)     Duduk tegak dikursi, tidak menyandarkan badan di meja makan.
2)     Tidak memindahkan posisi peralatan makan yang sudah ditata dimeja makan
3)     Sebaiknya tidak makan mendahului, tunggu semua siap
4)     Tidak ngecap( mengunyah bersuara), hindari bersendawa atau bersisi
5)     Usahakan piring tidak berbunyi.
6)     Tidak berkumur dengan minuman
7)     Jika hrs menggunakan tusuk gigi , tutup dengan tisu / serbet makan.
8)     Makan pelan-pelan sesuap demi sesuap, sendok tidak terlalu penuh.
9)     Tidak berbicara sambil mengunyah makanan
10)  Pada saat makan sendok yang diantar ke mulut, bukan sebaliknya.
11)  Tidak meninggalkan meja makan sebelum semua selesai.

Coffee Morning dan Tea Morning

Coffee morning dan Tea party adalah jamuan makan yang hidangan pokoknya berupa minuman kopi/teh yang di sertai makanan kecil baik berupa savoury,sweets maupun kripik-kripik atau kacang-kacang goreng.Minuman dapat di perluas dengan soft drink lainnya.
Sikap-sikap yang harus diperhatikan oleh para tamu antara lain ialah:
1.Selama jamuan berlangsung,mulut  tidak selalu berisi makanan
2.Menunggu dilayani, tidak perlu memanggil pelayan
3.Tamu berjalan keliling secara tenang,sambil berbincang-bincang dengan tamu lain
4.Jangan melambaikan tangan dari jarak jauh kepada kenalan
5. Bercakap-cakap tidak terlalu keras
6.Jangan memilih-milih makanan terlalu lama
7.Tidak memberi komentar negatif tentang makanan atau memberi saran
8. Makan tidak di muka buffet
9.Lebih baik jika pria menawarkan wanita untuk mengambil makanan.

JAMUAN DINNER
Sebuah undangan dinner dapat dipastikan bahwa model pelayanannya bukan prasmanan/buffet,melainkan seated up,yakni para tamu duduk mengililing meja makan untuk menikmati hidangan. Pada acara jamuan resmi,artinya yang memerlukan acara protokoler,diperlukan persiapan yang cermat sampai hal-hal paling kecil.


Selasa, 15 Januari 2013

JENIS JENIS SET UP TABLE

Dalam dunia Restoran dan Banquet dikenal beberapa jenis sistem pelayanan yang akan berpengaruh terhadap cepat lambatnya pelayanan serta mahal murahnya suatu pelayanan yang diberikan.
Adapun jenis pelayanan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut

  • Table Service
              Dalam Hal ini tamu duduk di kursi mejanya masing-masing
             dan dilayani makan dan minumnya oleh waiter/waitress.

                Ada empat jenis table service, yakni sebagai berikut.
1.       American Service / Ready Plate Service
a.  Sistem ini praktis, hemat, cepat dan murah.
b.  Makanan sudah ditata di atas piring dari dapur,
  sedangkan waiter/waitress tinggal menyervicenya
  ke tamu.
c.  Banyak dijumpai di Coffee Shop, Warung-warung
  dan lainnya.

American Service
Langkah-langkah American service :

  •    Smua hidangan yang akan disajikan ditata di piring terlebih dahulu, lengkap dengan garnish (hiasan) dengan komposisi hewani adalah 175 – 225 gram, untuk sayuran adalah 175 gram, dan untuk karbohidrat 75 gram. Pekerjaan ini dilakukan oleh staff food production di dapur.
  •    Setelah hidangan siap, pramusaji membawanya dari dapur dengan tray (nampan). Kemudian meletakkannya di side stand.
  •    Kemudian hidangan tersebut disajikan dengan mebawanya dari side stand ke meja pemesan tapa menggunakan nampan lagi, cukup dengan kedua belah tangan.
  •    Meletakkan hidangan tepat di depan pemesan, diantara dinner knife dan dinner fork dari sebelah kanan pemesan.
  •    Semua jenis minuman disajikan dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri tetap memegang nampan dengan kaki kanan setengah melangkah maju ke depan.
  •    Melakukan crumbing down pada meja setelah pemesan menyelesaikan hidangan main course untuk dilanjutkan ke hidangan selanjutnya.
  •    Melakukan clear up semua bekas peralatan makan yang sudah selesai maupun peralatan yang tidak terpakai, diambil dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan tanpa menggunakan nampan, sementara kaki kanan setengah langkah ke depan.
  •    Khusus bread butter plate and butter spreader, finger bowl, dan salad bowl di clear up dari sebelah kiri pemesan dengan tangan kiri.
  •    Clear up semua gelas dan cangkir dilakukan dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan, kemudian diletakkan di nampan yang dipegang dengan tangan kiri, dan dibawa ke side stand untuk dibawa ke tempat pencucian.
2.       Russian Service / International Service
a.  Sistem ini lebih lambat tetapi bergengsi tinggi karena
  banyak peralatan yang dipakai serta mahal.
b.  Makanan sudah diporsi di dapur dan ditata pada
  platter-platter serta didekorasi dengan baik.
c.  Tamunya dapat mengambil sendiri makanan yang
  dibawa oleh waiter/waitress kepadanya, dari
  sebelah kiri. Tidak boleh mengambil makanan
  melebihi jatah yang sudah ditentukan.
Russian Service
d.  Piring atau mangkok sudah diletakkan lebih dulu di
  depan tamu masing-masing.
e.  Perlu banyak tenaga untuk melayaninya.
  Contoh, makanan Sirloin Steak dengan Kentang
  Goreng, Sayuran, Saos, dan Salad. Untuk ini
  diperlukan masing-masing seorang waiter/waitress
  untuk Steak, Kentang, Saos, Salad serta Sayuran.
  Mereka harus berbaris dan tidak boleh saling
  mendahului satu dengan lainnya.
3.       French Service / Continental Service
a.  Sistem ini jarang dipakai di Banquet, tetapi di
  Restoran Kelas Satu (High Class Restaurant)
  banyak peminatnya.
b.  Makanan dimasak di depan tamu serta tamu dapat
  memilih sendiri dengan menggunakan Gueridon.
c.  Diperlukan minimal dua waiter/waitress untuk
  melayani setiap meja, dimana satu waiter/waitress
  untuk memasak dan satu lagi untuk menyervicenya.
French Service

4.       English Service / Family Service
             Disebut family service karena lebih sering dan
          sangat cocok untuk acara keluarga.
a.  Hidangan untuk tamu semuanya ditaruh dekat
  Tuan/Nyonya rumah.
English Service
b.  Tuan dan nyonya rumah memotong porsi buat semua tamunya sedangkan waiter/waitressnya membantu menyervice sesuai permintaan dari tuan/nyonya rumah.
c.  Service ini sudah tidak
  banyak lagi dipergunakan
  dalam bisnis karena
  sangat merepotkan
  tuan/nyonya rumah, tetapi
  untuk acara tertentu
  masih digunakan, seperti untuk acara Potong
  Tumpeng, acara Kue Ulang Tahun serta acara
  keluarga Thanks Giving Day di Amerika Serikat.


  • Buffet Service / Self Service / Prasmanan Service
Buffet
 1. Sistem ini sangat praktis dan
  cepat dimana tamu dapat
  memilih sendiri makanan yang
  disukainya.
 2. Dalam jamuan kenegaraan
  sistem tidak pernah dipakai.
 3. Banyak dijumpai di acara
  Banquet, Wedding dan
  lain-lainnya. Karena cepat
  dan dapat melayani tamu
  dalam jumlah besar dalam
  waktu yang relatif singkat.
 4. Ada dua jenis Buffet, yakni
  sebagai berikut.
a.  Straight Line Buffet atau Buffet Komplit untuk
  semua makanan yang dihidangkan.
b.  Scramble System adalah lebih dari satu buffet,
  berupa stand/gubug-gubug berisi satu jenis
  makanan tertentu.
  • Dulang Service
1. Pada umumnya dipakai di Restoran Daerah atau Restoran Indonesia.
2. Makanan ditata pada dulang dari piring-piring yang berisi lauk pauk dengan dilengkapi service set. Cara ini merupakan cara makan raja-raja zaman dahulu.
  • Lazy Susan Service
1. Cara ini banyak dijumpai pada Restoran China kelas satu.
2. Semua makanan yang dipesan oleh tamu disiapkan pada piring/mangkok sesuai ketentuan yang berlaku di restoran itu, kemudian ditaruh pada sebuah meja kecil yang ada piring di atas meja makan yang dapat berputar/diputar, dilengkapi service set.
Lazy Susan
3. Setiap tamu telah diberi piring kosong/mangkok kosong sebelumnya.
4. Tamu mengambil sendiri makanan dari Lazy Susan itu, memakai service set dan sekali-kali tidak dengan Sumpit yang dipakai untuk memasukkan makanan ke mulut, tetapi dengan bagian lainnya.
  • Padang Service
1. Cara ini umumnya ada di Restoran Padang.
2. Makanan ditaruh pada piring-piring kecil dan diletakkan dimeja pemesan (lauk pauknya).
Padang Style

3. Piring nasi langsung ditaruh didepan tamu masing-masing.
4. Dibayar sesuai lauk-pauk yang dikonsumsi saja.
  • Cafetaria Service / Counter Service
1. Cara ini lazim dipakai di Fast Food Restaurant.
Cafetaria 
2. Pelayanan cepat dan murah.
3. Tamu mengambil makanan pada Counter sedangkan di ujung Counter harus membayarnya sesuai yang telah diambilnya.
  • Tray Service
Tray Service
 1. Cara ini hampir
  sama dengan
  American Service,
  cuma adanya di
  Rumah Sakit, Room
  Service Hotel,
  Asrama perawat
  dan sebagainya. 

 2. Makanan dihidangkan pada ompreng/tray tetapi makanan panas tetap dihidangkan panas sedangkan makan dingin tetap dingin.

PENGERTIAN AKOMODASI


A. Pengertian Akomodasi
Yang dimaksud dengan akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya.

B. Jenis – jenis Akomodasi
Agar dapat membandingkan hotel dengan jenis akomodasi yang lain, dalam bahasan berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai pengertian – pengertian dari jenis – jenis akomodasi sebagai berikut:
1.     1.   Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi  yang mempergunakan sebagain atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil.

2.   2.  Motel
Ada beberapa pengertian tentang motel, yaitu:
a.       Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah sekat high way (jalan raya), biasanya pada bangunan itu disediakan penginapan dalam bentuk apartemen dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, apartemen itu memiliki pintu masuk  tersendiri dan satu garasi atau tempat parkir mobil.
b.      Gabungan dari dua kata, yakni motor dan hotel, yaitu hotel yang menyedikan fasilitas khusus, yakni kendaraan bermotor.
c.       Motor hotel, yaitu sejenis akomodasi yang biasanya terdapat di anatra dua kota besar, tempat para pengendara mobil dapat beristirahat sesudah perjalanan jauh dan baru meneruskan perjalanannya pada keesokan harinya; mobil pemilik dapat diparkir dekat kamar.

3.       3. Gust House
Sejenis akomodasi yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi yang diperuntukkan bagi para tamu yang menginap dan mendapatkan pelayanan makan dan minum. Dalam pengertian aslinya, guest house merupakan akomodasi yang mempunyai fasilitas sederhana. Termasuk dalam jenis ini, di Indonesia dikenal dengan nama Pondok Wisata.
4.         
      4. Youth Hostel
Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.

5.       5. Apartemen
a.       Apartement
Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah orang dalam unit tersendiri  dengan suatu dapir dan ruang tunggal atau ruang makan.
b.      Apartement Hotel
Bangunan bercorak hotel yang terdiri dari beberapa apartement yang tidak menyediakan jasa catering (pelayanan).

6.      6. Sanotarium
Tempat peristirahatan atau petirahan yang menyediakan penginapan dan hidangan makanan diet bagi warga wisatawan – wisatawan yang menderita penyakit tertentu.

7.      7.  Pension
a.       Rumah penginapan
b.      Bentuk lain dari akomodasi bagi wisatawan, baisanya juga disediakan penginapan dan makanan pagi dengan biaya yang murah, terutama di Eropa.
c.       Bisa juga dikatakan sebagai hotel kecil  yan g menyediakan makan pagi tamu dengan tariff terterntu. Perlengakpannya diatur menurut tingkat dan kepentingan tamu. Usaha penginapan dengan makan dalam bentuk kecil ini biasanya hanya menempati satu atau dua lantai suatu bangunan bertingkat. Akomodasi bentuk ini menyediakan ruangan umum.

8.       8. Bungalow
Sejenis akomodasi yang berbentuk rumah, berlokasi di daerah pegunungan yang disewakan untuk keluarga sebagai tempat peristirahatan pada waktu liburan. Penginapan dan jasa – jasa lain (tanpa catering) untuk sejumlah orang pada waktu yang bersamaan.

9.       9. Ryokan
Penginapan ala Jepang yang khas menurut adat istiadat negeri tersebut. Perlengkapan serta pelayanannya disesuaikan benar – benar dengan tata cara kehidupan Jepang, seperti upacara minum the, duduk bersimpuh atau bersila di lantai, mengenakan kimono, dan sebagainya.

10  10.  Mess
Sejenis akomodasi yang dibangun dan disediakan sebagai tempat tinggal bagi karyawan, pegawai, atau anggota suatu instansi dalam suatu kelompok tertentu (bujangan, perwira, trainee). Dalam pengertian lain, mess adalah penginapan dengan atau tanpa makan, disediakan bagi pejabat – pejabat resmi dari salah satu instansi, jawatan atau perusahaan tertentu dengan perhitungan pembayaran yang murah dan diatur tersendiri oleh instansi, jawatan atau perusahaan yang bersangkutan sendiri.

           11.  Home stay
Suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah – rumah rakyat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat – syarat kesehatan, yang disewakan kepada wisatawan.

12.  12.  Logement (Losmen)
Sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangungan rumah yang menyediakan penginapan dengan/ tanpa makan – minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu.

13.  13.  Inn
Suatu tempat yang menyediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan umum lainnya, disewakan kepada orang – orang yang singgah untuk sementara waktu dengan jangka waktu menginap terbatas.

14.   14. Hospiz
Penginapan di pegunungan, terutama di daerah wilayah pegunungan Alpen, juga merupakan penginapan yang diselenggarakan.

15.   15. Rooming House
Suatu bangunan atau bagian dari suatu bangunan tanpa perlengkapan ataupun peralatan (,eubelair) yang disewakan untuk jangka waktu pendek kepada lebih dari 2 orang penyewa yang bukan anggota keluarga pemilik bangunan tersebut.

16.   16. Schutzhutte
Penginapan – penginapan di daerah pegunungan Alpen, dipergunakan oleh wisatawan – wisatawan untuk melindungi diri dari serangan angin rebut, topan dan salju, terutama oleh para olahragawan ski dan pekerja – pekerja di daerah pegunungan tersebut.

17.   17. Cottage
Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan bentuk bangunan – bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi.

18.  18. Kurhotel atau Kurpension
Hotel atai pension yang terletak di wilayah daerah wisata kesehatan yang tunduk kepada ketentuan – ketentuan yang berlaku di daerah tujuan wisata tersebut. Banyak diantaranya menyedikan pemandian yang mengandung mineral dan pengobatan khusus menurut petunjuk – petunjuk dokter ahli. Dalam hal ini termasuk pula kurhouse, tersendiri dari penginapan yang tunsuk pada ketentuan – ketentuan pengobatan dan mempunyai fasilitas – fasilitas untuk pesta – pesta, soire (aktivitas bersuka ria malam hari), konser, kasino dan lain sebagainya, misalnya pemandian air panas di Ciater dekat Bandung.

19.  19. Hostel atau asrama
Penginapan yang digunakan oleh pemuda – pemuda dan pemudi – pemudi secara terpisah sendiri – sendiri untuk waktu tertentu, yang juga menyediakan makanan atas sewa dan harga semurah munghkin. Untuk pembangunan dan pengurusannya, biasanya diserahkan kepada badan – badan yang dikelola atas dasar untuk mencari untuk secara komersia; (non commercial).

20.   20. Minshuku
Penginapan semacam losmen di daerah peisisr dalam lingkungan wilayah pedesaan para nelayan Jepang. Asal mulanya adalah perkampungan nelayan, dan kaum wisatawan yang ingin mengetahui perikehidupan uang masih serba asli datang menginap di rumah – rumah nelayan yang desebut minshuku, yang mirip dengan homestay yang terdapat di Kuta Bali.

21.   21. Perkemahan
Dalam bahasa asingnya disebut camping, adalah tempat yang agak luas diperuntukan bagi mereka yang sedang mengadakan perkemahan dengan tanpa dipungut bayaran. Tempat ini mempunyai sifat administrasi dengan peraturan – peraturan tertentu untuk menyelesaikan segala sesuatu mengenai fasilitas – fasiltas serta kebutuhan – kebutuhan bagi mereka yang hendak berkemah. Di tempat itu lalu didirikan kemah – kemah, diatur secara bersama – sama dengan mereka yang berkemah. Berkemah atau camping ini sisebut dalam bahasa teknisnya bercaravan.

22.  22.  Foresteire
Bangunan yang terletah di pinggir hutan atau lereng gunung dengan perabotan sederhana, yang juga menyediakan makanan, disewakan kepada orang – orang atau kafilah yang tinggal untuk beberapa hari dalam perjalanan mereka melintasi hutan, gunung atau perbatasan

23.  23. Pusat Peristirahatan
Dalam bahasa asingnya disebut holiday centre merupakan kelompok bangunan – banguna yang merupakan kesatuan unit, tempat beristirahat mempunyai akomodasi baik untuk perorangan maupun rombongan, di mana secara kesatuan mempunyai tempat makan, hiburan dan fasilitas – fasilitas olah raga dan rekreasi.

24.  24.  Rumah Istirahat
Bahasa asingnya holiday homes, perumahan di pedesaan atau di tepi pantai atau di lereng gunung di Eropa yang disediakan oleh organisasi bantuan untuk keperluan keluarga. Keluarga yang hendak membutuhkan rumah istirahat ini di musim libur dapat menghubungi pengelola dengan sewa sangat murah disetujui kedua belah pihak secara berdamai.

(Sumber: Buku Usaha dan Pemasaran Perhotelan untuk SMK Pariwisata Jilid I, Penysusun: Drs. A. Hari Karyono)